Jakarta – BerdjayaNews | Infrastruktur yang dibangun bukan sekadar fisik, tetapi harus berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat. Hal ini ditekankan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), dalam diskusi publik “100 Hari Kabinet 100 Menteri”, yang diselenggarakan oleh Majelis Nasional KAHMI di Jakarta, Jumat (31/01/2025).
Menko AHY menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus berorientasi pada ketahanan pangan, energi, dan air—sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo. Salah satu contoh konkret yang ia soroti adalah pembangunan bendungan yang tidak hanya sebagai penyedia air, tetapi juga sebagai penopang produktivitas pertanian.
“Jangan membangun infrastruktur hanya untuk membangun infrastruktur, tapi bangunlah infrastruktur yang berdampak langsung pada produktivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bendungan yang terintegrasi dengan sistem irigasi yang baik akan membantu meningkatkan hasil pertanian, mendukung stabilitas harga pangan, dan menciptakan kemandirian pangan yang menjadi fokus utama Presiden Prabowo,” jelas Menko AHY.
Menko AHY menekankan bahwa infrastruktur yang dibangun harus saling terintegrasi agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Perencanaan yang tidak menyeluruh, menurutnya, bisa menghambat pencapaian tujuan pembangunan.
“Integrasi penting, perencanaan tidak boleh sepotong-sepotong, untuk itu, integrasi dalam perencanaan pembangunan infrastruktur akan memastikan proyek-proyek tersebut memberikan dampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat dan mendukung pencapaian visi Asta Cita Presiden Prabowo,” ujar Menko AHY.
Diskusi ini juga menjadi momen peluncuran buku “Mewujudkan Asta Cita Prabowo”. Acara turut dihadiri oleh Ketua Tim Penulis Buku, Prof. Dr. Rizal Edi Halim; Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Herman Khaeron; Rektor Universitas Insan Cita, Prof. Laode; serta Staf Khusus Menko Agust Jovan Latuconsina dan Herzaky Mahendra Putra. (Red)